RADJIMAN (GM) - Tingkat kelulusan ujian nasional sekolah dasar (UN SD) 2012 di Jabar mencapai 100 persen. Bahkan, salah seorang siswa, yakni Audrey Kumala siswa SD Al Azhar 12 Kab. Bekasi mampu mencapai nilai sempurna, yakni 30 atau rata-rata 10.
Sedangkan empat siswa lainnya meraih nilai 29,60, di antaranya Dhifa Habibah Rahman (SD Salman Alfaridzi Bandung), untuk ranking tiga ada lima orang, Zulafa Azmi Aunun Noor (SDN Gegerkalong Bandung), Nazla Aqira Mahgfirani (SDN Kiaracondong 7 Bandung), Nabilah Qurrota Aini (SDN Sindangbarang 2 Kab. Bogor), Rosa Carmelita (SD Bukit Mulia Kota Bogor), dan Alia Hasna Rizki Riandita (SDN Suka Damai Kota Bogor) masing-masing memperoleh nilai UN 29,50.
"Kelima siswa peraih nilai UN tertinggi ini sudah dipanggil Dinas Pendidikan Jabar pada saat penyerahan daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN)," papar Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Jabar, Drs. Dede Hasan kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (15/6).
Dede mengatakan, para peraih nilai tertinggi ini akan dilaporkan ke Gubernur Jabar. Sedangkan keputusan akan mendapat apresiasi atau tidak bergantung dari kebijakan gubernur. "Saya sudah laporkan hal ini ke Kadisdik maupun gubernur, tunggu saja kabarnya seperti apa," tandasnya.
Sedangkan sekolah berdasarkan nilai ranking tertinggi SDN Pakuwon 3 Garut (28,67) jumlah peserta 36 orang, SDN Duren 1 Karawang (28,38) peserta 179 orang, SDN Nagri Kidul Purwakarta (28,57) 51 peserta, SDN Pertiwi Bogor (28,08) 137 Peserta, SDN Kasugengan Lor Kab. Cirebon (28,07) jumlah peserta 37 orang.
Sementara kabupaten/kota yang memperoleh ranking berdasarkan mata pelajaran, Kota Cirebon dengan rata-rata nilai 24,08 dan jumlah 6.536 orang, Kota Bekasi rata-rata 22,99 dengan peserta 38.157 orang, Kab. Cianjur 22,96 dengan 3.651 peserta, Kota Sukabumi rata-rata nilai 22,89 dengan 5.524 peserta, Kota Tasikmalaya 22,91 dengan peserta 10.758 orang. Sedangkan lima besar berdasarkan UN murni Kota Cirebon 24.08, Kota Bekasi 22.99, Kota Tasikmalaya 22.91. Kab. Sumedang 22.88 dan Kota Sukabumi 22.87.
"Sedangkan Kota Bandung rata-rata nilai 22,59 (39.259 peserta), Kab. Bandung 22,38 (6.6034 peserta), Kota Cimahi 22,59 (8.610 peserta), Kab. Bandung Barat 22,31 (2.8138 peserta), Sumedang 22,62 (1.8126 peserta)," tambahnya.
Sementara rata-rata nilai UN di Jabar, katanya, mencapai 22,23 dengan jumlah peserta 284.153 peserta. Menurut Dede, nilai rata-rata UN di Jabar turun dari tahun lalu, sehingga berdampak pada passinggrade sekolah menengah pertama (SMP). "Sedangkan untuk kabupaten kota, rata-rata nilai UN-nya naik turun," tandasnya.
Dede pun menyebutkan, pengumuman UN SD ini diumumkan langsung pihak ke sekolah kepada siswa. Sementatra yang menentukan lulus atau tidaknya, adalah sekolah tidak ada keterlibatan dinas pendidikan. "Pengumuman dilakukan langsung oleh sekolah, termasuk menentukan lulus tidaknya siswa," tandasnya.
Audrey Kumala
Sementara aitu, Audrey Kumala, siswa kelas 6 SD Al Azhar 12 Cikarang Kabupaten Bekasi meraih nilai sempurna pada ujian nasional tahun ajaran 2011/2012. Nilai semua mata pelajaran yang diujikan dalam UN adalah 10.
Dengan raihan sempurna itu, ia berhasil mendapatkan nilai tertinggi di tingkat Jawa Barat. Atas prestasi yang didapat Audrey, Dinas Pendidikan Jawa Barat telah memberikan penghargaan di Gedung Balai Latihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kejuruan Jln. Pahlawan Bandung, Kamis (14/6).
"Penghargaan ini sebagai apresiasi kepada Audrey yang telah berhasil meraih nilai sempurna yakni 10 untuk semua mata pelajaran yang diujian nasionalkan," ungkap ibu Audrey, Ny. Kokom melalui siaran pers kepada "GM", Jumat, (15/6). Meski penghargaan yang diterima Audrey, hanya piagam penghargaan dan uang untuk buku, keluarga Audrey memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas prestasi ini.
Kokom sendiri tidak menyangka jika Audrey menjadi siswa yang mendapatkan nilai ujian nasional tertinggi. Sebelumnya ia ditelpon Dinas Pendidikan Kab. Bekasi yang menyampaikan adanya undangan dari Dinas Provinsi Jawa Barat. Ia sempat bertanya-tanya prestasi apa yang didapat anaknya.
"Ternyata anak saya mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian nasional tahun ini. Waktu diumumkan juga anaknya tidak paham. Dia cuma bilang, itu kan nomor ujian aku," kata Kokom menirukan pernyataan anaknya. Spontan Kokom pun menelpon suaminya, H. Omin Basuni, yang juga anggota DPRD Jawa Barat.
Ia menambahkan, pada tahun ini siswa yang mendapatkan angka 10 di Jawa Barat hanya satu orang. Namun ia tidak mengetahui untuk tingkat nasional. "Secara nasional kita belum tahu ada berapa orang. Kalau ia bisa berkiprah di tingkat nasional mungkin akan lebih meningkatkan minat dan gairah belajar lagi pada anaknya," kata Kokom.
Ia menyatakan, puteri bungsunya itu berharap bisa bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan prestasi yang telah diraihnya itu. Paling tidak, katanya, presiden bisa memberikan motivasi lebih besar lagi bagi pendidikan yang sedang dijalani Audrey.
Sementara itu, Audrey Kumala menyatakan, pada pengumuman nilai ujian nasional tertinggi itu diumumkan 7 siswa yang mendapatkan siswa terbaik. Dari tujuh itu, hanya dirinya yang mendapat nilai 10. Sedangkan siswa kedua bernilai 29,6 dan 29,4. "Setelah saya, juara dua sampai empat nilainya 29,6. Sedangkan tiga siswa lagi nilainya 29,4," kata Audrey.
Ia berharap, ia diberi kesempatan bertemu dengan Presiden SBY. Ia menyatakan, anak Indonesia akan semakin pintar dan memiliki potensial yang luar biasa. "Saya ingin ketemu pa SBY," katanya.